Jan 21, 2009

Hadis Berkenaan Isra' Mikraj

salam akhi thtl,

Apakah status citer perjalanan isra mikraj nabi? Ana risau jugak takut2 ditokak tambah

************
izrail

Bismillah
Wassolatu wassalam 'ala Rasuillah SAW,

Peristiwa Isra' dan Mikraj Nabi SAW ada terdapat dalam hadis-hadis sahih. Tetapi ada juga tokok tambah yang terdapat dalam hadis-hadis yang tidak sahih.

Hadis-hadis sahih mengenai peristiwa ini boleh didapati dalam Sahih Bukhari, Muslim dll. Syeikh Albani telah mengeluarkan dan menilai hadis-hadis isra' mikraj dalam kitabnya: Isra' dan Mikraj.

Antara hadis yang paling sahih dalam peristiwa ini:

Maksudnya: Dari Anas bin Malik r.a., katanya Rasulullah SAW bersabda : "Jibril membawakan kepadaku seekor 'Buraq', iaitu sejenis haiwan berwarna putih, lebih panjang dari keldai dan lebih pendek daripada baghal, Ia dapat melompat sejauh mata memandang. Haiwan itu lalu kutunggangi sampai ke Baitul Maqdis.

Sampai di sana haiwan itu ku tambatkan di tambatan yang biasa digunakan para Nabi. Kemudian aku masuk ke dalam masjid dan solat di situ dua rakaat.

Setelah aku keluar, Jibril datang membawa dua buah bekas (balang) yang satu berisi arak dan yang satu lagi berisi susu. Aku memilih susu. Lalu Jibril a.s berkata: Engkau telah memilih fitrah.

Lalu Jibril a.s membawaku naik ke langit. Ketika Jibril a.s meminta agar dibukakan pintu, Jibril ditanya, "Kamu siapa?" Sahut Jibril, "Aku Jibril!"

Tanya : "Siapa bersama kamu?" Jawab : "Muhammad!" Tanya : "Sudah diutus!" Jawab ; "Ya, dia sudah diutus!"

Setelah itu barulah pintu dibukakan untuk kami. Tanpa disangka, aku berjumpa dengan Adam a.s. Beliau mengucapkan 'selamat datang' kepadaku serta mendoakanku semoga beroleh kebaikan.

Kemudian kami naik ke langit kedua. Jibril a.s minta dibukakan pula pintu.

Lalu dia ditanya, "Siapa kamu?" Jibril menjawab, "Aku jibril!"

Tanya : "Siapa bersama kamu?" Jawab : Muhammad!"

Tanya : "Apakah dia sudah diutus?" Jawab ; "Ya, dia sudah diutus!"

Setelah itu barulah pintu dibukakan untuk kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan dua orang; anak dan paman, iaitu 'Isa anak Maryam dan Yahya bin Zakaria 'alaihimas salam. Keduanya mengucapkan 'selamat datang' kepadaku, serta mendoakan semoga aku beroleh kebaikan.

Kemudian aku dibawa lagi naik ke langit ketiga. Jibril minta di bukakan pula pintu. "Siapa kamu?" Jibril menjawab, "Aku Jibril!"

Tanya : "Siapa bersama kamu?" Jawab : Muhammad!"

Tanya: "Apakah dia sudah diutus?" Jawab ; "Ya, dia sudah diutus!"

Lalu pintu dibukakan bagi kami. Tanpa disangka, aku bertemu dengan Yusuf a.s yang kecantikanannya seperdua dari seluruh kecantikan yang ada. Dia mengucapkan selamat datang kepadaku, dan mendoakan semoga aku beroleh kebaikan.

Sesudah itu kami dibawa naik ke langit keempat. Jibril a.s minta supaya dibukakan pula.

Dia ditanya Siapa kamu?" Jibril menjawab, "Aku Jibril!"

Tanya: "Siapa bersama kamu?" Jawab: Muhammad!" Tanya: "Apakah dia sudah diutus?" Jawab: "Ya, dia sudah diutus!"

Lalu pintu dibukakan bagi kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Idris a.s. Dia mengucapkan selamat datang kepadaku, serta mendoakan semoga aku beroleh kabaikan.

Firman Allah: "Kami naikkan dia (Idris) ke tempat yang tinggi." (Maryam : 57).

Kemudian kami naik ke langit kelima. Jibril a.s minta dibukakan pintu. Dia ditanya "Siapa kamu?" Jibril menjawab, "Aku Jibril!"

Tanya: "Siapa bersama kamu?" Jawab: Muhammad!"

Tanya: "Apakah dia sudah diutus?" Jawab: "Ya, dia sudah diutus!" Lalu pintu dibukakan bagi kami.

Tanpa disangka, aku bertemu dengan Harun a.s. Dia mengucapkan selamat datang kepadaku, dan mendoakan semoga aku mendapat kebaikan.

Kemudian kami naik ke langit keenam. Lalu Jibril minta dibukakan pintu. Dia ditanya, "Siapa kamu?" Jibril menjawab, "Aku Jibril!"

Tanya: "Siapa bersama kamu?" Jawab: Muhammad!"

Tanya: "Apakah dia sudah diutus?" Jawab: "Ya, dia sudah diutus!" lalu pintu dibukakan bagi kami.

Tanpa disangka, aku bertemu dengan Musa a.s. Dia mengucapkan selamat datang kepadaku dan mendoakan semoga aku mendapat kebaikan.

Kemudian kami naik ke langit ketujuh. Jibril minta dibukakan pula pintu. Dia ditanya "Siapa kamu?" Jibril menjawab, "Aku Jibril!"

Tanya: "Siapa bersama kamu?" Jawab: Muhammad!"

Tanya: "Apakah dia sudah diutus?" Jawab: "Ya, dia sudah diutus!"

Lalu pintu dibukakan bagi kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Ibrahim a.s sedang bersandar ke Baitul Ma'mur, dimana 70,000 malaikat setiap hari masuk ke dalamnya dan mereka tidak pernah kembali lagi dari situ.

Kemudian Jibril membawaku ke Sidratul Muntaha, mendapatkan sebatang pohon yang daunnya seperti telinga gajah, dan buahnya sebesar kendi (bekas air). Setiap kali ia tertutup dengan kehendak Allah ia berubah sehingga tidak satu pun makhluk Allah yang sanggup mengungkapkan keindahannya. Lalu Allah menurunkan wahyu kepadaku, mewajibku solat 50 kali sehari semalam.

Sesudah itu aku turun ke tempat Musa a.s, Musa bertanya "Apa yang telah diwajibkanTuhanmu kepada umatmu?" Jawabku, "Solat 50 kali." Kata Musa, "Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan, kerana umatmu tidak akan sanggup melakukannya. Aku sendiri telah mencuba terbadap Bani Israil."

Kata Nabi SAW., "Aku kembali kepada Tuhanku lalu aku memohon, "Ya Tuhan! peliharalah umatku keringanan!' Maka Allah menguranginya lima." Sesudah itu aku kembali kepada Musa. Kataku, "Allah menguranginya lima." Kata Musa , "Umatmu tidak akan sanggup menunaikannya sebanyak itu. Kerana itu kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan."

Kata Nabi SAW selanjutnya, "Aku jadi berulang-ulang pulang pergi antara Tuhanku dengan Musa, sehingga akhirnya Allah berfirman: "Kesimpulannya ialah solat lima kali sehari semalam satu kali solat, sama nilainya dengan sepuluh solat; maka jumlah nilainya 50 juga. Dan siapa yang bermaksud hendak berbuat kebajikan, tetapi tidak dilaksanakannya, dituliskan untuknya (pahala) satu kebajikan. Apabila dilaksanakannya, ditulis baginya (pahala) sepuluh kebajikan. Dan siapa bermaksud hendak berbuat kejahatan, tetapi tidak jadi dilaksanakannya, tidak akan ditulis apa-apa baginya. Tetapi jika dilaksanakannya, maka ditulis baginya balasan satu kejahatan."

Sesudah itu aku turun kembali ke tempat Musa a.s lalu kuceritakan kepadanya apa yang difirmankan Tuhanku itu. Kata Musa, "Kembalilah kepada Tuhanmu, dan mintalah keringanan." Jawab Rasulullah SAW., "Aku telah berulang kali kembali kepada Tuhanku meminta keringanan, sehingga aku malu kepada-Nya. (Muttafaqun Alaih)

http://e-hadith.com

Wallahu a3lam

p/s: kami masih menunggu kepulangan Syeikh THTL - hafizahullah -

2 comments:

Aki Adnani said...

Dlm Alquran, surah Bani Israil ayat 1, menyatakan bahwa Allah (Subhana)telah memperjalankan Rasulullah dari masjidil haram ke masjidil Aqsha, yg kemudian perjalanan tsb dijuluki Isra.Boleh pengambilan nama surah tsb., menjadi Al Isra karena kisah ini. Melihat hadits yang dibunga rampaikan oleh Syaiban binFaruukha, dari Hammad bin Salamah, dari Tsabit Al Bunaniy, dari Anas bin Malik dari Rasulullah. Demikian mengikuti penuturan Sahih Muslim dalam kitab Al Iman. Ternyata perjalan sepanjang Masjidil Haram - Masjidil Aqsha tidak disebutkan sepatahpun. Yang ada adalah ceritera ketika sampai di Baitil Maqdis (bandingkan dg nama masjidil Aqsha) saja.Setelah mengikat buraq (Karena takut buraq itu kabur perlu diikat sebagaimana kambing atau unta, dasar hewan), salat dua rakaat (qabliah atau ba'diah?)Jibril membawakan minuman, kalau sekarang,boleh jadi soft drink.Subhanallah , Jibril bawa minuman, biasanya membawa wahyu. Lalu jibril perlahan-lahan membuka tali buraq, kalau tidak perlahan-lahan pasti buraq kaget. Setekah itu take off mengangkasa dg kecepatan tinggi. Memang buraq ini memiliki kecepatan ruarrr biasa, satu kalilompat sejauh mata memandang. Bertemu Adam di langit dunia, setelah penjaga langit tsb (Malaikat?)membuka pintu dst., dst., hingga sampai di baitul Ma'mur, dimana berhamburan malaikat yang keluar dari situ, namun tidak bisa masuk lagi. Persis sebagaimana Anas bin Malik dilahirkan ibunya, tidak dapat kembali ke rahim ibunya, demikianlah halnya semua mahluk yang dilahirkan. Kisah naiknya seorang manusia (Rasulullah) ditemani seorang Malaikat (Jibril) berkendaraan (alat transportasi) buraq, disebut oleh para ahli dan kita :Mi'raj, yang sama sekali tidak ada sepotong ayatpun yang berceritera tentang kisah itu. Sungguh disayangkan bila ada seorang ulama yang hebat dan yang tidak terlalu hebat masih percaya kepada kisah yang hampir semua pengungkapannya berlawanan dg konsep Alquran yang senantiasa menganjurkan agar pergunakanlah akal sehat. Alquran meletakkan surah yang dijuduli Alma'arij (QS70), jamak dari kara mi'raj, namun itu naiknya para malaikat dan ruuh. Karena kalau manusia naik ke atas memerlukan waktu 50.000 X 365 hari. Andaikan manusia atau Rasulullah yang bila dihitung dari saat mi'raj dilakukan sisa umurnya tinggal 15 tahun lagi. Atau boleh jadi itulah alasan Rasulullah ngimamin shalat para nabi. Syariat agama mana orang hidup bisa mengimami atau memimpin orang-orang mati. Kalau dikomentari terus, ketahuan banget oon-ya kisah ini.Kalau Allah menghendaki?. Jelas Allah tidak menghendaki kisah ini terjadi. Lalu bagaimana kisah isra yang benar. Tanyakan ke 08158863049 atau mustafaadnani@gmail.com, Alquran akan memaparkan kekonyolan kisah Isra Mi'raj versi Anas bin Malik ataupun Malik bin Sha'sha'ah.

Unknown said...

Apakah Allah salah dalam memberikan perintah sholat sehingga nabi harus bolak balik minta pengurangan? Apakah Allah bisa salah? Kok Nabi Musa lebih pintar dan lebih tahu masalah urusan jumlah yg sesuai dgn umat Muhammad? Allah tidak mungkin salah, apalagi perintahnya ditawar-tawar?

Post a Comment