******************
cerai adalah last resort...dakwah adalah langkah pertama maa...kemudian pisahkan tempat tidur, kemudian pukul, kemudian hakam (rundingtara), dan last option sekali adalah cerai....Bila Nabi sebut cerai, kita kena lihat hadith2 yg lain supaya lakukan dakwah, islah, nasihat...tapi nasihat dna dakwah ada hadnya...bukan kita ambik nas secara ahlu zahir...
حَدَّثَنِي عَلِيُّ بْنُ حَمْشَاذَ الْعَدْلُ ، ثنا أَبُو الْمُثَنَّى مُعَاذُ بْنُ مُعَاذٍ الْعَنْبَرِيُّ ، ثنا أَبِي ، ثنا شُعْبَةُ ، عَنْ فِرَاسٍ ، عَنِ الشَّعْبِيِّ ، عَنْ أَبِي بُرْدَةَ ، عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " ثَلَاثَةٌ يَدْعُونَ اللَّهَ فَلَا يُسْتَجَابُ لَهُمْ : رَجُلٌ كَانَتْ تَحْتَهُ امْرَأَةٌ سَيِّئَةَ الْخُلُقِ فَلَمْ يُطَلِّقْهَا ، وَرَجُلٌ كَانَ لَهُ عَلَى رَجُلٍ مَالٌ فَلَمْ يُشْهِدْ عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ آتَى سَفِيهًا مَالَهُ وَقَدْ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَلَا تُؤْتُوا السُّفَهَاءَ أَمْوَالَكُمْ " " هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ وَلَمْ يُخْرِجَاهُ " "
terjemahnya: Dari Abu Musa ra: Sabda baginda
" Tiga golongan manusia yang berdo'a tapi tidak mustajab:
Pertama:
Seorang lelaki yang mempunyai isteri yang buruk akhlaknya, tapi dia tidak menceraikannya." [HR al-Haakim dalam al-Mustadrak, dinilai sahih olehnya dan juga oleh al-Albani, silsilah al-Sahihah, 1805]
Awas duhai suami:
Jika anda memiliki seorang isteri yg buruk akhlaknya, tapi tidak menceraikannya, maka do'a anda tidak diterima....
Allah perintahkan...
AQT 66: 06 (Duhai org beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka)
Golongan kedua dalam hadith Abu Musa di atas yang mana do'anya tidak mustajab ialah:
وَرَجُلٌ كَانَ لَهُ عَلَى رَجُلٍ مَالٌ فَلَمْ يُشْهِدْ عَلَيْهِ
Seorang lelaki yg ada hak hartanya atas orang lain (memberi pinjaman) tetapi tidak mengadakan prosedur saksi ke atas hutang tersebut
Fiqh al-Hadith:
Jika tuan2 memberi hutang pada orang lain, hendaklah menyediakan dokumen dan saksi secara proper. Jika kita tidak berbuat demikian, maka kita dianggap telah meremehkan hukum hutang-piutang (al-Baqarah: 282: "dan hendaklah kamu mengadakan dua saksi lelaki dari kalangan kamu") dan menyebabkan do'a yg memberi hutang tadi tidak maqbul..
Jadi, hutang piutang jangan main2, ia menyebabkan do'a anda tidak mustajab.
Format apa pun boleh, asalkan ditandatangani oleh 4 orang:
dua salinan agreement (invoice)
pemiutang
peminjam
saksi 1
saksi 2
0 comments:
Post a Comment